Kejadian aneh tapi nyata lagi-lagi terjadi. Sesosok jasad yang baru dimasukkan ke liang lahat mendadak menjadi santapan ribuan serangga yang mengerubutinya. Konon jasad itu semasa hidupnya dikenal suka menzalimi istrinya. Benarkah itu azab bagi suami yang zalim? Berikut kisahnya.
Tolong... tolong...," pekik Yuli (35) kesakitan. Tangannya membekap dahi yang tampak berlumuran darah. Sambil terus meringis, ia pun berkali-kali meminta maaf kepada suaminya, "Maafkan saya, Pak...!"
Namun Sueb (40) tetap bergeming. Sambil berkacak pinggang, mulutnya juga tak berhenti mengumpat Yuli yang sudah sepuluh tahun dinikahinya itu.
Oleh karena mendengar teriakan Yuli, beberapa tetangganya pun menghampiri rumahnya.
"Astaghfirullah Bu, kenapa bisa seperti ini?" ujar Dini, salah satu tetangganya.
"Maaf Bu, tadi istri saya terpeleset jatuh dan kepalanya membentur dinding kamar mandi." sahut Sueb mencoba menutupi perlakuan kasarnya kepada Yuli.
Hobi Sueb yang gemar main tangan kepada istrinya sudah sering didengar warga. Namun mereka tak menemukan bukti kuat menuduh itu karena setiap sesuatu yang buruk terjadi pada Yuli, Sueb selalu menutup - nutupinya.
KASARI ISTRI
Perlakuan kasar Sueb seolah mendapat angin segar karena setiap Yuli ditanya tetangganya, ia tak mau berterus terang. ia memilih menyimpan erat - erat tabiat buruk suaminya demi nama baik keluarganya.
"Sudah Mbak, tidak apa-apa, tadi memang saya kurang hati-hati sehingga terjatuh," tukas Yuli yang juga berbohong.
Yuli dan Sueb sudah sepuluh tahun menikah dan tinggal di kawasan perumahan di Sidoarjo. Mereka sama-sama bekerja dan dikaruniai dua anak. Namun putra pertama telah meninggal dunia, sedangkan anak perempuanya masih berumur tiga tahun dan tinggal bersama neneknya di Banyuwangi.
Sejak kematian putra pertamanya dua tahun silam, Sueb sering menganiaya istrinya. ia menganggap kecerobohan istrinya yang menyebabkan putra yang disayanginya itu meninggal dunia karena tenggelam di sebuah sungai ketika bermain dengan teman-temannya. Sejak itu pula Sueb kerap menyebut Yuli sebagai istri pembawa sial.
Yuli pun bangkit menuju kamar dengan dibantu Dini. Luka di kepala itu hanya dirawat seadanya dengan dibalut perban. Setelah merasa dirinya lebih baik, Yuli berterima kasih kepada tetangganya dan mempersilahkan mereka untuk pulang.
"Terima kasih atas bantuannya bu, Saya sudah agak lebih baik," tutur Yuli kepada tetangganya.
"Benar tidak ada apa-apa, Bu?" tanya lagi Dini merasa ada sesuatu yang disembunyikan.
Yuli hanya bisa mengangguk lesu. Tampak ia sangat memaksakan sekali bibirnya untuk tersenyum. Namun para tetangga itu juga tak bisa dibohongi Yuli begitu saja. Tatapan mata Yuli yang terlihat nanar seolah menanggung beban berat memberikan pembenaran para tetangga atas sikap kasar Sueb.
"Baiklah bu kalau begitu saya pamit pulang, kalau ada apa-apa jangan sungkan memberitahu saya Bu," ujar Dini sambil berlalu pergi.
Para tetangga Yuli bukan pertama kali melihat peristiwa itu. Mereka pun sebenarnya sudah tahu perangai buruk Sueb. Selain suka main pukul dan tendang, Sueb kerap mengunci istrinya did alam kamar dan tidak boleh keluar.
Anehnya lagi, Siksaan itu tidak selalu datang karena kesalahan Yuli. Tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi batin Sueb. Setiap Sueb mendapatkan masalah di tempat kerjanya, ia selalu melampiaskan kekesalannya kepada Yuli. Bahkan pernah suatu saat Yuli terpaksa dirawat inap di sebuah rumah sakit karena luka di pelipis matanya akibat perbuatan Sueb.
Malam itu Tuli tidur sendirian di rumah. Suaminya pergi entah kemana selepas menganiaya dirinya. Namun tengah malam ia terbangun dari tidur karena suara handphonenya berdering. Dari nadanya, ia tahu suaminya yang menelepon.
MATI KECELAKAAN
Namun ketika ia menerima panggilan handphone itu, bukan suara suami yang menyapanya.
"Bu, pemilik handphone ini mengalami kecelakaan, mohon Ibu segera datang ke rumah sakit," begitu ucap suara asing.
Bagai tersengat aliran listrik, tubuh Yuli seketika lemas. Wajahnya pucat sambil memohon keselamatan suaminya kepada Allah," Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada suami saya ya Allah, lindungilah dia."
Setengah jam kemudian Yuli sudah sampai di rumah sakit. Dengan ditemani seorang petugas rumah sakit, ia melangkah menuju sebuah kamar yang terletak di bagian belakang rumah sakit itu. ternyata kamar itu merupakan kamar jenazah.
"Dug....dug....dug" berdegub kencang jantung Yuli. Napasnya seolah sesak ketika melihat sesosok mayat tertutup kain di atas sebuah ranjang. Setelah dibuka, ternyata jasad itu milik suaminya. Menurut keterangan petugas rumah sakit, Sueb mengendarai motornya dalam keadaan mabuk dan mengalami kecelakaan setelah kendaraannya menubruk pembatas lalu lintas.
"Suami ibu sudah meninggal dunia satu jam yang lalu," tutur petugas rumah sakit. itu.
Yuli menangis sekuat tenaga. Meski sering disiksa, namun ia merasa sangat kehilangan atas kematian Sueb. Tangisnya mulai reda ketika beberapa tetangganya menabahkan hatinya.
Jenazah Sueb pun segera dipulangkan ke rumah duka. Beberapa warga kemudian bahu membahu mempersiapkan pemakaman almarhum Sueb. Warga perumahan itu memang guyub. Setiap ada warga yang meninggal dunia, mereka seolah sudah tahu perannya masing-masing.
Akhirnya tepat pukul 9 pagi, semua persiapan sudah selesai. Setelah dimandikan, dikafani dan disalati, jenazah Sueb dibawa ke lokasi pemakaman setempat. Musim hujan membuat area pemakaman itu becek dan banyak genangan air.
DIMAKAN SERANGGA
Tiga orang terlihat sudah berada di bawah liang lahat untuk menyambut jasad Sueb dari atas. Setelah membenarkan letak jasad Sueb, tiba - tiba tanah di tepian liang lahat itu ambrol. Anehnya lagi, ambrolnya tanah itu diikuti muncul kejadian aneh, yakni ribuan serangga seperti keluar dari sarangnya.
"Ya Allah, mengapa seperti ini," ucap beberapa warga setempat.
Belasan warga itu melihat banyak sekali serangga dari jenis semut, lipan dan cacing mengerubuti jasad Sueb. Bahkan ada beberapa kalajengking yang terlihat agresif mengerubuti jasad yang sudah terkafani itu.
Warga terperanjat dengan kejadian itu. Seketika itu mereka membersihkan serangga - serangga itu dengan apa adanya. Meski tidak benar-benar bersih dari serangga, warga langsung menutup liang lahat itu dengan papan lalu ditimpuki tanah.
Atas keadaan itu, lantas muncul perbincangan miring di warga setempat bahwa jasad Sueb di makan serangga, Warga lantas menyangkutpautkan fenomena aneh itu dengan perilaku kasar Sueb yang suka menzalimi istrinya ketika masih hidup. Nauzubillahi min zalik.
sumber: serunique
0 Response to "Jasad Suami Zalim Dimakan Serangga, Berikut Kisahnya"
Posting Komentar