Anies-Sandi tetap pada pendiriannya menolak dan akan menghentikan reklamasi. Rencana tersebut mendapat pertentangan dari Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, ingin menyudahi perdebatan tersebut.
"Pak Luhut senior kami dan sangat saya hormati. Pak Luhut itu punya basisnya, tapi ini posisi kami. Kita juga harus saling menghargai posisi kita, yaitu posisi kita untuk menghentikan reklamasi," tegasnya seusai menjadi pembicara di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis (11/5).
"Jadi tetap menolak reklamasi?" tanya wartawan kepada Sandi.
"Menolak," jawabnya singkat.
Menanggapi pernyataan Djarot Saiful Hidayat yang menyerahkan persoalan reklamasi kepada Anies-Sandi, dirinya mengungkapkan hal ini juga termasuk hal yang akan dibicarakan dengan tim sinkronisasi. Demikian pula dengan pembahasan kewajiban kontribusi 15 persen dari pengembang proyek reklamasi dimasukkan ke perda.
"Ini akan dibahas di tim sinkronisasi. Mari kita enggak sama-sama mendahului. Kita tunggu prosesnya dan kita pastikan apa yang menjadi janji dan rencana kerja Anies-Sandi bisa diwujudkan," tuturnya.
Komitmen soal penolakan reklamasi, kata Sandi, akan dirumuskan di tim sinkronisasi, yaitu mengenai proses penghentian reklamasi dalam 5 bulan ke depan. Sandi berharap pemerintah pusat dapat mengundang pihaknya untuk berdialog mengenai hal ini.
"Kita tunggu undangannya untuk berdialog. Itu yang kita ingin hadirkan dan kita enggak mau bicara policy-policy yang rinci, tapi kita bicara gambaran besarnya," tutupnya.
Sebelumnya, Luhut menuturkan reklamasi harus tetap dilanjutkan, salah satunya dengan alasan karena permukaan tanah Jakarta yang semakin turun. Jika reklamasi dihentikan, Luhut meminta agar Anies-Sandi bertanggung jawab.
"Nanti kalau Jakarta sudah tenggelam atau menurun ya tanggung jawab. Jadi jangan nanti lari dari tanggung jawab di kemudian hari," tuturnya.
Sumber: kumparan
0 Response to "Sandi: Pak Luhut Memang Senior Kami, Tapi Reklamasi Harus Dihentikan"
Posting Komentar