Stigma Anti Pancasila Hingga Teroris dan Peran Media



Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mengatakan adanya tudingan yang menempatkan umat Islam khususnya yang terlibat Aksi 212 sebagai pihak anti-Pancasila dan NKRI, serta tak menghargai Bhinneka Tunggal Ika adalah berlebihan.

"Jadi ada pihak-pihak yang menuduh seolah-olah pendukung 212 ini tidak pancasilais, tidak pluralis, ini tuduhan yang berlebihan," ujar Siane kepada Suara Islam Online, Jumat (12/5/2017).

Siane mempertanyakan, stigma seperti itu tidak layak diberikan kepada umat Islam. "Tidak bijaksana mencap seperti itu," jelasnya.

Sebelumnya Siane juga mengkritik adanya stigma teroris terhadap umat Islam. Contoh yang paling jelas saat ini menangani kasus Siyono, seorang guru ngaji yang dituduh teroris dan disiksa sampai mati oleh Densus 88.

"Kita sudah capek, bagaimana kita menghadapi stigma terorisme. Semua itu adalah stigma yang sebetulnya itu berasal dari ketidakadilan. Dan saya sangat perihatin dengan kondisi bahwa selama ini ada pemutaran balik fakta yang dilakukan oleh media, yang menjadi asap dan apinya itu berbalik, mana asap mana api itu dibolak balik" ungkap Siane.

Sumber: suara muslim

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Stigma Anti Pancasila Hingga Teroris dan Peran Media"

Posting Komentar