Jakarta – Peneliti Amnesty International, Laura Haigh mengungkapkan tindakan represif pemerintah Myanmar kepada etnis Rohingya. Ia menegaskan, hanya rumah milik Muslim Rohingya yang dibakar oleh militer.
"Tidak didapati pembakaran selain yang dihuni penduduk Rohingya. Etnis lainnya tetap ada dan tidak terbakar," ujarnya melalui sambungan skype di Sekretariat Amnesty International, Menteng, Jakarta Pusat pada Jum'at (15/09).
Dalam kesempatan tersebut, Laura juga menunjukkan gambar dari satelit yang menunjukkan kota Maungdaw, daerah Rakhine utara yang dibakar oleh militer.
"Untuk menjelaskan gambar warna merah pohon, warna hitam daerah kebakaran," sambungnya.
Laura juga menjelaskan kekejaman militer terhadap Muslim Rohingya di desa Inn Dinn. Militer membakar desa tersebut, kemudian menembaki warganya.
"Ini sesuai dengan saksi mata yang kami wawancarai. Ia menyebutkan bahwa banyak rumah dibakar dan yang melarikan diri dibunuh," ucapnya.
Laura mengatakan, selain mengambil data dari satelit, ia juga menganalisis lewat foto dan video. "Untuk memperjelas," sambungnya.
Kiblat
0 Response to "Temuan Amnesty di Myanmar, Desa yang Dibakar Hanya Milik Muslim"
Posting Komentar