Tegas! Deddy Mizwar: Pembubaran Pengajian Tak Boleh Terjadi di Jabar



 BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menyayangkan adanya penolakan kegiatan Ustadz Bachtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis dalam Tabligh Akbar pada Sabtu (11/11) di Garut oleh sekelompok masyarakat. Pria yang akrab disapa Demiz itu, berharap aparat keamanan bisa bersikap tegas dalam mengendalikan keamanan tanpa ada tekanan manapun.

"Kalau kegiatan agama ditekan dan dibubarkan oleh sekelompok golongan, lalu dibiarkan, ini bisa terjadi di semua tempat di Indonesia. Jadi tak hanya Garut saja," ujar Deddy Mizwar, Jumat (10/11).

Menurut Demiz, masalah pembubaran kegiatan harusnya sepenuhnya diserahkan pada aparat keamanan. Karena, hanya aparat yang tahu pasti tingkat kerawanan keamanan sebuah kegiatan seperti apa.

"Yang mengizinkan dan tak mengizinkan, hanya aparat yang berhak. Gak boleh, ada kelompok manapun yang melarang. Karena nantinya, kelompok satu dan lainnya melarang karena suka dan tak suka. Ini kan berabe," katanya.

Demiz khawatir, kalau pelarangan kegiatan oleh sekelompok masyarakat dibiarkan maka akan terus meluas di masyarakat. Karena, organisasi lain bisa melakukan hal yang sama akibat rasa tak suka.

"Serahkan pada aparat hukum dan keamanan yang tahu situasi. Hanya mereka yang bisa menghentikan kalau dianggap bahaya. Aparat keamanan itu pemerintah yang sah," katanya.

Demiz berharap, upaya pembubaran kegiatan tersebut tak boleh ada lagi di Jabar. Karena, nanti antara Ormas akan saling meneka. "Ini bahaya. Tak boleh terjadi di Jabar," tegasnya. (ROL)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tegas! Deddy Mizwar: Pembubaran Pengajian Tak Boleh Terjadi di Jabar"

Posting Komentar