Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel angkat bicara soal kasus pengeroyokan dan penusukan yang menimpa ahli IT dari ITB, Hermansyah. Reza tidak yakin pemicu kasus Hermansyah murni akibat senggolan mobil atau kecelakaan biasa.
Awal mengetahui kasus Hermansyah dari media, Reza sempat mengasumsikan kasus tersebut sebagai kecelakaan biasa. “Memang ada data yang menunjukkan bahwa dari pukul 00.00-03.00 pagi itu jam kritis untuk kemungkinan terjadinya kecelakaan dan senggol-senggolan dan lain sebagainya,” kata Reza saat dihubungi Sindonews, Sabtu (15/7/2017).
Ia kemudian membaca berita yang menyebutkan adanya benturan fisik. Lagi-lagi ia berpikiran kasus ini akibat pengaruh miras atau narkoba, dimana hal itu biasa terjadi di jalanan. “Kenapa biasa? Karena pada kurun waktu yang sama, pukul 00.00-03.00 WIB, itu memang jam paling banyak pengemudi berada di bawah pengaruh miras,” ucapnya.
Ia selanjutnya kaget ketika mengetahui bagaimana pelaku secara sadis menganiaya Hermansyah. Ditambah lagi status Hermansyah sebagai saksi ahli IT yang menyebutkan bahwa chat antara HRS dan FH adalah palsu.
Berdasarkan bentuk penganiayaan dan berdasarkan status korban, ia meragukan kasus ini kriminal biasa. “Bentuk penganiayaannya ekstrem, ada lima orang pelaku yang menggunakan dua buah mobil. Jadi sulit rasanya kalau orang yang berada di bawah pengaruh miras bisa berkoordinasi dan melakukan semacam itu (pengeroyokan),” sebutnya.
Menurut Reza, korban selaku ahli IT sebenarnya memiliki posisi strategis untuk membantu proses hukum yang sedang ditangani pihak kepolisian.
“Barangkali beliau punya peran potensial untuk berkontribusi terhadap proses penegakkan hukum. Sayangnya ada pihak-pihak yang tidak suka dengan proses penegakkan hukum, sehingga terjadilah bentuk-bentuk penganiayaan,” tutupnya.
Sumber: opinibangsa.id / snc
0 Response to "Ragukan Pemicu Kasus Hermansyah akibat Senggolan Mobil, Begini Penjelasan Psikolog Forensik"
Posting Komentar